Sabtu, 16 Juni 2012

DNS (Domain Name Server)

Sistem pengalamatan yang digunakan dalam jaringan komputer umumnya direpresentasikan dalam bentuk angka numerik yang kita kenal sebagai IP Address. 2 buah komputer atau lebih dapat melakukan komunikasi jika keduanya sudah diidentifikasikan oleh sebuah IP Address yang dimiliki oleh masing-masing komputer. Jika komputer sudah memiliki IP address, maka komputer lain dapat "memanggil" komputer tersebut dengan menggunakan IP yang dimiliki oleh komputer tujuan. Selain itu sebuah komputer juga dapat melakukan sharing file dengan komputer lain jika kedua komputer tersebut terhubung dengan IP address (yang se-network).
IP address adalah sistem pengalamatan yang dapat dilakukan oleh mesin atau sistem dari PC tersebut, namun tidak user friendly bagi penggunanya. Dapat anda bayangkan jika anda memiliki sebuah jaringan yang besar, dan anda dibebankan oleh kegiatan-kegiatan komunikasi antar komputer dalam jaringan tersebut, tentu akan tidak efektif jika anda harus menghafal alamat IP yang dimiliki oleh tiap komputer dalam jaringan tersebut. Dapat dibayangkan jika network administrator harus menghafalkan alamat IP tiap komputer dalam jaringan besar (dengan 500 komputer misalnya). Untuk memudahkan keperluan tersebut, muncul sebuah aplikasi yang bernama DNS.

DNS (Domain Name Server) adalah sebuah utility untuk menerjemahkan / memetakan sistem pengalamatan IP address ke sebuah nama komputer (hostname). Adapula definisi lain yang menyebutkan bahwa DNS adalah distribute database system yang digunakan untuk
pencarian nama komputer (name resolution) dalam jaringan menggunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol). Jadi DNS merupakan suatu aplikasi untuk mengubah atau membungkus IP address dengan hostname.

Skema Kerja DNS

DNS dapat dianalogikan sebagai buku telepon dimana setiap nomer telepon memiliki nama penggunanya, sama seperti komputer yang memiliki IP address memiliki hostname-nya. Dengan adanya DNS, maka sistem pengalamatan komputer dalam jaringan akan lebih mudah diingat karena sifat DNS yang human readable. Manusia cenderung sulit untuk menghafalkan IP address, dan cenderung lebih mudah menghafalkan kata-kata seperti facebook.com, twitter.com, yahoo.com, dll.

Secara umum, DNS Client disebut resolver, sedangkan DNS Server disebut name server resolver. Penggunaan DNS memiliki beberapa keuntungan yaitu :
  1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer, cukup host name (nama komputer)
  2. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah
  3. Sederhana, user hanya menggunakan satu nama domain untuk dicari baik di Internet maupun di Intranet
————————————————————————————————————

CARA KERJA DNS

Berikut adalah cara kerja dari sistem Domain Name Server :
  1. Saat user merequest suatu alamat (misalnya www.facebook.com) dari host pribadi (yadipoer.com – 202.53.232.114), maka host tersebut akan menanyakan pada name server lokal untuk mencari dimanakah www.facebook.com berada
  2. Name server (202.154.63.2) akan mencari request tersebut di database lokal. Jika tidak ada, maka name server akan mengontak root DNS servernya, siapa yang memegang domain untuk facebook.com
  3. Root server akan memberitahu IP address server DNS dari alamat www.facebook.com. DNS server lokal akan mengontak server DNS yang mengelola www.facebook.com. Kemudian DNS server tersebut akan memberitahu IP address dari www.facebook.com. baru host yadipoer dapat me-request www.facebook.com dengan IP address yang diberikan.
————————————————————————————————————

STRUKTUR HIERARKI DNS

Struktur hierarki DNS atau yang biasa disebut Domain Name Space adalah sebuah hierarki pengelompokan domain name berdasarkan nama yang terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah :
  1. Root-Level Domains
    Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hierarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“ . ”).
  2. Top-Level Domains (TLD)
    Berikut adalah beberapa contoh dari top-level domains :
    1. com, organisasi komersial
    2. edu, institusi pendidikan atau universitas
    3. org, organisasi non-profit
    4. net, networks (backbone internet)
    5. gov, organisasi pemerintah non militer
    6. mil, organisasi pemerintah militer
    7. num, nomer telepon
    8. arpa, reverse DNS
    9. xx, dua huruf untuk kode negara
  3. Second-Level Domains
    Second-level domains dapat berisi host, dan domain lain yang disebut dengan sub-domain. Contoh : pada domain yadipoer (yadipoer.com) terdapat komputer (host) seperti [server1].yadipoer.com dan sub-domain [training].yadipoer.com. Sub-domain training.yadipoer.com juga terdapat komputer (host) seperti [client1.training].yadipoer.com.
  4. Host Names
    Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Contoh : jika terdapat [fileserver1].yadipoer.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.
Berdasarkan jenis-jenis dari DNS, ada 2 jenis DNS yang perlu diketahui, yaitu :
  1. Berdasarkan jenis institusi, antara lain :
    1. com, organisasi komersial
    2. edu, institusi pendidikan atau universitas
    3. org, organisasi non-profit
    4. dll
  2. Berdasarkan kode negara, yang direpresentasikan dengan 2 huruf di akhir dari name server, diantaranya adalah :
    1. id untuk Indonesia
    2. sg untuk Singapura
    3. au untuk Australia
    4. dll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar