Rabu, 14 Maret 2012

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah suatu protokol dalam TCP/IP yang secara otomatis memberikan alamat IP pada dynamic client yang memintanya. Selain IP address, DHPC Server juga memberikan konfigurasi lain seperti masking, default gateway, DNS Server, dll. Komputer yang memberikan alamat IP disebut DHCP Server, sedangkan komputer yang meminta alamat IP disebut DHCP Client.
Dalam jaringan yang besar, melakukan pengaturan addressing secara manual akan sangat tidak efektif dan rentan kesalahan. Dengan menggunakan DHCP, pengalamatan akan lebih efektif dan mudah serta dapat meminimalisir kesalahan. Dengan demikian seorang admin jaringan dapat melakukan pengaturan pengalamatan pada jaringan yang dia desain tanpa harus mengkonfigurasi PC satu-per-satu.

Dalam proses permintaan dan pemberian addressing antara DHCP Server dengan DHCP Client ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan keduanya. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut :
  1. DHCPDISCOVER / IP LEAST REQUEST
    Client akan mem-broadcast request untuk mencari DHCP Server yang aktif.
  2. DHCPOFFER / IP LEAST OFFER
    DHCP Server mendengar request dan menawarkan suatu alamat.
  3. DHCPREQUEST / IP LEAST SELECTION
    Client memilih salah satu IP address dan menyewa IP tersebut dengan kembali mem-broadcast sebuah message yang berisi persetujuan untuk menyewa IP yang ditawarkan.
  4. DHCPACK / IP LEAST ACKNOWLEDGE
    DHCP server merespon permintaan dan mengirim paket acknowledgement yang berisi paket alamat (IP, masking, default gateway, DNS, dll). Client akan melakukan pengikatan (binding) pada alamat yang diberikan.

Ada 2 jenis IP address yang dapat disewakan oleh DHCP Server, yaitu dynamic address dan ada juga static address.

Dynamic Address yaitu alamat yang disewakan dengan rentang waktu tertentu sehingga jika pada saat tertentu client mengalami reboot atau restart, maka address yang disewakan sebelumnya tidak berlaku lagi. Saat client hendak meminta address lagi, maka ada kemungkinan address yang di terima adalah IP yang berbeda dari IP yang disewa sebelumnya, namun tidak menutup kemungkinan client tersebut mendapat IP address yang sama dengan yang disewa sebelumnya. Proses pemberian dynamic address ini disebut dengan Address Pool.

Selain dapat memberikan dynamic address, DHCP Server juga dapat memberikan Static Address. Ada beberapa device dalam jaringan komputer yang memang memerlukan IP address yang tetap atau tidak berubah seperti router, printer yang di-share, dll. Pada router biasanya ada setting-an routing pada address yang berbeda network sehingga jika router tersebut mendapat IP address yang selalu berubah akan membuat proses routing menjadi kacau. DHCP Server memiliki fitur untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan mengkonfigurasi specific address untuk MAC address tertentu. Dalam hal ini DHCP Server akan memberikan satu address yang tetap pada device-device yang memang memerlukan static address kapanpun device tersebut memintanya. Untuk dapat melakukannya, DHCP Server memerlukan informasi berupa MAC address dari device yang memerlukan static address.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar