Senin, 07 November 2011

IP Address

IP Address atau Internet Protokol Address adalah kombinasi angka unik yang dikelompokan untuk mengidentifikasi suatu host dalam jaringan atau internet. IP Address terdiri dari deretan angka biner yang menunjukan alamat dari sebuah komputer pada jaringan internet berbasis TCP/IP. IP address pada sebuah host dapat diperoleh dengan 2 cara yaitu dengan cara static dan dynamic. Cara static yaitu cara memperoleh IP address dengan cara manual atau dikonfigurasi oleh user. Sedangkan cara dynamic yaitu cara memperoleh IP address dari host yang bertugas, dalam hal ini adalah DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol).

Versi IP Address saat ini ada 2, yaitu IPv4 dan IPv6. IPv4 (IP version 4) merupakan IP yang kebanyakan dipakai saat ini, sedangkan IPv6 (IP version 6) masih jarang ditemukan untuk pemakaian rumahan atau jaringan warnet.
Panjang dari IP masing-masing versi pun memiliki perbedaan, untuk IPv4 memiliki panjang 32-bit dan untuk IPv6 memiliki panjang 128-bit.
Untuk mengetahui kriteria dari masing-masing versi IP address, klik disini.

Ada dua jenis IP Address yaitu :
  • IP PUBLIC
    IP ini adalah IP yang di kenali oleh jaringan internet. IP public telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang dijamin unic (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
    Dalam pembahasan tentang IP public, adapula istilah IP Ilegal. Host-host yang tidak terkoneksi ke internet dapat menentukan alamat IP yang diinginkan, meskipun menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika host tersebut kemudian dikoneksikan ke internet, skema IP yang dipakai kemungkinan sama dengan IP dari InterNIC host di instansi lain, sehingga dapat menimbulkan conflic atau disebut dengan illegal address.
  • IP PRIVATE
    IP private yaitu alamat IP khusus yang digunakan untuk lingkungan LAN, namun tidak dapat dikenali oleh internet. Biasanya digunakan untuk sebuah instansi yang tidak membutuhkan koneksi internet. Berikut adalah alamat IP yang biasa dicadangkan untuk keperluan IP private

Berdasarkan jenis koneksi, alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

  1. Alamat Unicast
    Merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
  2. Alamat Broadcast
    Merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
  3. Alamat Multicast
    Merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

————————————————————————————————————

SUSUNAN IP ADDRESS

Alamat IP versi 4 merupakan deret bilangan biner, namun umumnya dipresentasikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet. IP address versi 4 dengan panjang 32-bit dibagi menjadi 4 oktet yang setiap oktet dipisahkan dengan titik (dot).

Susunan IP Address


Setiap oktet berukuran 8-bit dengan range 00000000 sampai 11111111. Dalam satuan desimal, range setiap oktet adalah 0 sampai 255. Sehingga range IP address adalah dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111.
Ada sebanyak 232 kombinasi address yang bisa dipakai diseluruh dunia (walaupun pada kenyataannya ada sejumlah IP Address yang digunakan untuk keperluan khusus). Jadi, jaringan TCP/IP dengan 32 bit address ini mampu menampung sebanyak 4 milyar host (tepatnya 4.294.967.296 host). Jumlah tersebut didapatkan dari 256 (8-bit = 256) dipangkatkan 4 (jumlah oktet = 4). Jika host yang ada diseluruh dunia melebihi range tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
IP Address biasanya direpresentasikan dalam bilangan desimal, sehingga range address di atas dapat diubah menjadi 0.0.0.0 sampai 255.255.255.255. Nilai desimal dari IP Address inilah yang dikenal dalam pemakaian sehari-hari.

Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
  • Network Identifier/NetID, pengidentifikasi alamat jaringan di mana host berada; atau bisa disebut "identitas jaringan". Host dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki identitas jaringan yang sama. Identitas juga harus bersifat unic dalam internetwork.
    Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
  • Host Identifier/HostID, digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unic dalam segmen jaringan/NetID di mana ia berada.

————————————————————————————————————

KELAS IP ADDRESS (IPv4)

Alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (bit-bit awal/high-order bit).
Ada 5 kelas address dalam TCP/IP, yakni kelas A, B, C, D, dan E. Namun untuk jenis alamat unicast hanya kelas A, B, dan C.

KELAS A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Struktur IP Address kelas A menggunakan oktet pertama sebagai Net ID, dan 3 oktet terakhir adalah Host ID.


Susunan IP Kelas A

Berikut adalah kriteria dari IP Address kelas A :
  • Net ID 8-bit pertama, Host ID 24-bit terakhir
  • Range network = 0.0.0.0 sampai 126.0.0.0
  • Nilai bit pertama pada oktet pertama adalah 0
  • Netmask yang digunakan = 255.0.0.0
  • Jumlah network = 28 - 2 = 256 - 2 = 254
  • Jumlah host = 224 - 2 = 16.774.214 host

KELAS B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Struktur IP Address kelas A menggunakan 2 oktet pertama sebagai Net ID, dan 2 oktet terakhir adalah Host ID.

Susunan IP Kelas B

Berikut adalah kriteria dari IP Address kelas B :
  • Net ID 16-bit pertama, Host ID 16-bit terakhir
  • Range network = 128.0.0.0 sampai 192.255.0.0
  • Nilai 2 bit pertama pada oktet pertama adalah 10
  • Netmask yang digunakan = 255.255.0.0
  • Jumlah network = 16.384
  • Jumlah host = 216 - 2 = 65.534 host

KELAS C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Struktur IP Address kelas A menggunakan 3 oktet pertama sebagai Net ID, dan oktet terakhir adalah Host ID.

Susunan IP Kelas C

Berikut adalah kriteria dari IP Address kelas C :
  • Net ID 24-bit pertama, Host ID 8-bit terakhir
  • Range network = 192.0.0.0 sampai 223.255.255.0
  • Nilai 3 bit pertama pada oktet pertama adalah 110
  • Netmask yang digunakan = 255.255.255.0
  • Jumlah network = 224 - 2 = 16.777.214
  • Jumlah host = 28 - 2 = 254 host

Selain ke tiga kelas di atas, ada 2 kelas lagi yang ditujukan untuk pemakaian khusus, yakni kelas D dan E.
Jika 4-bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai suatu aplikasi bersama (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai suatu network bersama). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone).
Kelas terakhir adalah kelas E yang 4-bit pertamanya adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas. Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimen dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan (future use).

————————————————————————————————————

Selanjutnya akan dibahas sedikit mengenai IPv6. Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4.294.967.296 alamat), IPv6 memiliki panjang 128-bit. Total alamat yang ada dalam cakupan IPv6 sangat besar dan bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing.

IPv6 mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.

Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan "colon-hexadecimal notation", berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format. Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner. Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit :
Block 1 = 0010000111011010
Block 2 = 0000000011010011
Block 3 = 0000000000000000
Block 4 = 0010111100111011
Block 5 = 0000001010101010
Block 6 = 0000000011111111
Block 7 = 1111111000101000
Block 8 = 1001110001011010
Setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut :
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A

Referensi :

- Wikipedia
- http://idkf.bogor.net/

1 komentar: