Senin, 07 November 2011

Masking

Masking adalah teknik yang digunakan untuk melakukan filter pada proses pembentukan routing, sehingga dapat mencari tahu apakah suatu IP termasuk dalam sebuah jaringan atau tidak. Jadi, masking bisa disebut sebagai cara untuk memberi nama pada sebuah "kelompok" jaringan sehingga pada saat proses routing, router dapat mengetahui dimana letak sebuah IP tanpa harus melakukan scan jaringan yang akhirnya akan merepotkan kerja router.

Nilai network masking (netmask) dapat diperoleh dengan cara mengubah nilai bit-bit NetID pada suatu IP dengan logic 1 dengan manggunakan satuan biner.
Contoh :
Untuk mencari tahu nilai netmask dari IP 172.16.16.2 adalah dengan mancari tahu NetID dari IP tersebut.
Untuk mengetahui NetID dari sebuah IP, cari tahu terlebih dahulu mengenai Kelas IP Address
IP 172.16.16.2 adalah IP kelas C sehingga 3 oktet pertamanya adalah NetID dari IP tersebut. Sehingga :
NetID (decimal)  = 172.16.16.xxx
NetID (biner)      = 10101100.00010000.00010000.xxxxxxxx
Setelah diketahui nilai biner dari NetID-nya, cari ubah semua bit-bitnya dengan logic 1 menjadi :
Netmask (biner)     = 11111111.11111111.11111111.xxxxxxxx
Netmask (decimal) = 255.255.255.xxx
Dari percobaan tersebut dapat diketahui bahwa nilai netmask dari IP 172.16.16.2 adalah
255.255.255.0

————————————————————————————————————

NOTASI PENULISAN NETMASK

Notasi penulisan nilai netmask (representasi netmask) ada 2 jenis, yaitu :
  • Dotted-decimal notation
  • Network prefix length/ genmask notation

Berdasarkan contoh di atas, penulisan netmask dapat menggunakan dotted-decimal notation seperti halnya IP address. Perlu dicatat, bahwa meskipun direpresentasikan sebagai notasi desimal bertitik, subnet mask bukanlah sebuah alamat IP.

Sekarang mari kita bahas mengenai notasi penulisan netmask menggunakan prefix atau genmask.
Contohnya adalah :
172.16.16.2/24
Tanda /24 pada akhir nilai IP di atas adalah prefix atau genmask-nya. Artinya, 24-bit pertama pada susunan netmask tersebut bernilai logic 1 seperti berikut :
11111111.11111111.11111111.00000000
Dalam decimal = 255.255.255.0
Berdasarkan contoh tersebut, dapat diketahui bahwa netmask dari IP 172.16.16.2/24 adalah 255.255.255.0

————————————————————————————————————

MENENTUKAN NETWORK ADDRESS

Perlu dicatat bahwa Network Address berbeda dengan Network Identifier (NetID).
Untuk menentukan network address dari sebuah IP address melakukan operasi AND pada IP address dengan netmask-nya dalam bilangan biner.
Contoh : Carilah network address dari IP 172.168.2.1!

Pertama, cari nilai netmask-nya.
IP di atas adalah IP kelas B. Maka nilai netmask-nya adalah 255.255.0.0

Kedua, lakukan operasi AND antara IP dengan netmask-nya dalam bilangan biner.
Alamat IP       = 10000011 01101011 10100100 00011010
Subnet Mask  = 11111111 11111111 00000000 00000000
——————————————————————————
Network ID     = 10000011 01101011 00000000 00000000
Network ID     = 172.168.0.0

————————————————————————————————————

DEFAULT NETMASK

Nilai netmask default atau standar biasanya ditentukan melalui kelas suatu IP address.
Nilai netmask default antara lain :
  1. Kelas A = 255.0.0.0
  2. Kelas B = 255.255.0.0
  3. Kelas C = 255.255.255.0
Nilai netmask default menggunakan prefix antara lain :
  1. Kelas A = xxx.xxx.xxx.xxx/8
  2. Kelas B = xxx.xxx.xxx.xxx/16
  3. Kelas C = xxx.xxx.xxx.xxx/24
Saat men-setting IP address suatu host dalam Operating System Windows biasanya telah diberikan nilai netmask secara default. Contoh :

Penginputan IP Address dan Netmask pada Windows

Namun, nilai default dari netmask tidaklah mutlak. Artinya nilai netmask dapat di atur sedemikian rupa tanpa mengacu pada nilai netmask default. Kostumisasi nilai netmask ini biasanya digunakan untuk melakukan subnetting dan supernetting.
Selanjutnya akan di bahas sedikit mengenai Subnetting dan Supernetting. Subnetting adalah pembagian network yang besar ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil. Sedangkan supernetting adalah penggabungan beberapa network menjadi satu network yang lebih besar. Metode yang digunakan untuk melakukan subnetting dan supernetting ada 2 yaitu CIDR (Classless Inter-Domain Routing) dan VLSM (Variable Length Subnet Masking).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar