Selasa, 03 Juli 2012

Konfigurasi DNS Server pada Arch Linux

Pada kesempatan sebelumnya saya telah menyampaikan langkah-langkah konfigurasi DNS Server pada Ubuntu 10.04. Pada kesempatan kali ini saya juga akan memberikan contoh praktikum konfigurasi DNS Server yang masih menggunakan package 'bind' namun pada sistem operasi Arch Linux.

Pada praktek kali ini saya masih menggunakan topologi peer-to-peer untuk mesin DNS Server dengan mesin client. Pada mesin DNS Server saya menggunakan sistem operasi Arch Linux, sedangkan pada mesin Client saya menggunakan sistem operasi Ubuntu. Berikut adalah topologi dan skema pengalamatan yang saya gunakan pada praktek kali ini :


Sebelum melakukan konfigurasi, hal pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan instalasi package bind pada mesin DNS Server yang menggunakan sistem operasi Arch Linux. Untuk pengistalan, gunakan perintah

Konfigurasi DNS Server pada Ubuntu 10.04

Pada kesempatan sebelumnya saya telah menyampaikan pendahuluan mengenai Domain Name System atau yang biasa disebut DNS Server. Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan materi mengenai konfigurasi DNS yang akan dilakukan pada sistem operasi Ubuntu 10.04.
Sebelum melakukan konfigurasi, saya akan menjelaskan sedikit mengenai topologi yang akan digunakan dalam konfigurasi ini. Dalam hal ini saya menggunakan topologi peer-to-peer. Ada 2 buah mesin / PC yang digunakan, dimana 1 mesin akan digunakan sebagai DNS Server dan mesin yang lainnya dijadikan sebagai Client yang akan menguji keberhasilan dari praktikum.

Untuk pengalamatan (addressing), saya menggunakan IP Address kelas B dengan network 172.16.0.0/16 dimana mesin DNS Server menggunakan IP 172.16.0.1 dan PC Client menggunakan IP 172.16.0.2. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah topologi dan skema addressing yang saya gunakan :


Sebagai informasi opsional, dalam hal ini saya menggunakan sistem operasi Ubuntu 10.04 pada PC client. Jika anda akan melakukan praktek ini, anda dapat menggunakan sistem operasi lain pada client.

Sabtu, 16 Juni 2012

DNS (Domain Name Server)

Sistem pengalamatan yang digunakan dalam jaringan komputer umumnya direpresentasikan dalam bentuk angka numerik yang kita kenal sebagai IP Address. 2 buah komputer atau lebih dapat melakukan komunikasi jika keduanya sudah diidentifikasikan oleh sebuah IP Address yang dimiliki oleh masing-masing komputer. Jika komputer sudah memiliki IP address, maka komputer lain dapat "memanggil" komputer tersebut dengan menggunakan IP yang dimiliki oleh komputer tujuan. Selain itu sebuah komputer juga dapat melakukan sharing file dengan komputer lain jika kedua komputer tersebut terhubung dengan IP address (yang se-network).
IP address adalah sistem pengalamatan yang dapat dilakukan oleh mesin atau sistem dari PC tersebut, namun tidak user friendly bagi penggunanya. Dapat anda bayangkan jika anda memiliki sebuah jaringan yang besar, dan anda dibebankan oleh kegiatan-kegiatan komunikasi antar komputer dalam jaringan tersebut, tentu akan tidak efektif jika anda harus menghafal alamat IP yang dimiliki oleh tiap komputer dalam jaringan tersebut. Dapat dibayangkan jika network administrator harus menghafalkan alamat IP tiap komputer dalam jaringan besar (dengan 500 komputer misalnya). Untuk memudahkan keperluan tersebut, muncul sebuah aplikasi yang bernama DNS.

DNS (Domain Name Server) adalah sebuah utility untuk menerjemahkan / memetakan sistem pengalamatan IP address ke sebuah nama komputer (hostname). Adapula definisi lain yang menyebutkan bahwa DNS adalah distribute database system yang digunakan untuk

Konfigurasi Samba pada Ubuntu 10.04

Pada postingan sebelumnya saya telah menyampaikan mengenai pendahuluan Samba dan protokolnya yaitu SMB (Server Message Block). Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan mengenai langkah-langkah konfigurasi Samba Server pada sistem operasi Ubuntu 10.04 dengan 2 konsep yaitu write-able dan juga read only. Sedangkan untuk client saya menggunakan sistem operasi Windows XP. Kedua sistem tersebut berada pada 2 PC / Portable PC yang berbeda.
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah menginstalkan package samba pada sistem operasi Ubuntu 10.04 dengan menggunakan perintah apt-get install samba (sistem harus terkoneksi ke repository terlebih dahulu). Setelah terinstal, lakukan langkah-langkah konfigurasi seperti berikut :
  1. Hubungkan 2 PC / Portable PC yang digunakan dengan menggunakan sebuah kabel UTP atau kabel jaringan apapun yang memungkinkan.
  2. Setelah terhubung, lakukan konfigurasi pengalamatan / addressing. Sebagai contoh, saya menggunakan skema IP Address seperti berikut :
    1. Ubuntu 10.04       : 172.16.16.32/26
    2. Windows XP        : 172.16.16.30/26
  3. Setelah konfigurasi addressing selesai, maka langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi pada file smb.conf. Namun sebelum melakukan konfigurasi, pastikan anda melakukan

Konfigurasi PC Router pada Ubuntu 10.04

PC Router adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk membuat sebuah device (PC) berfungsi sebagai router. PC router merupakan pengganti dari dedicated router dimana PC router ini dapat digunakan selain untuk router, tetapi juga dapat digunakan untuk menjadi sebuah PC sebagaimana biasanya. PC router ini juga merupakan sebuah sistem dalam komputer yang dapat menjadi jembatan bagi 2 buah komputer client yang berbeda network untuk dapat berkomunikasi.
Saat ini sistem operasi Linux memiliki kemampuan untuk menjadi sebuah PC Router dimana dalam sistem operasi tersebut memiliki fitur utility berupa IP FORWARDING. Berdasarkan kata forwarding yang memiliki arti meneruskan; mengirimkan terus, maka maksud dari IP FORWARDING sendiri adalah sebuah fitur yang berfungsi untuk meneruskan paket lintas network. Dengan kata lain, IP FORWARDING adalah fitur yang dapat mengirimkan data dari satu device ke device yang lain meskipun kedua device tersebut menggunakan address yang berbeda network.

Penjelasan di atas sudah menggambarkan bahwa sebuah PC dengan sistem operasi tertentu (dalam hal ini saya membicarakan mengenai sistem operasi Linux) dapat berfungsi seperti sebuah Router. Teori tentu tidak akan sempurna tanpa diikuti dengan praktek. Maka dari itu kali ini saya akan memberikan contoh penerapan PC Router menggunakan sistem operasi Linux, lebih tepatnya Ubuntu 10.04.

Dalam praktek kali ini saya menggunakan topologi yang terdiri dari 2 buah PC Client yang menggunakan pengalamatan (addressing) yang berbeda network dan sebuah PC Router yang memiliki 2 buah interface. Masing-masing PC Client terhubung ke sebuah

Samba Server

Sebelum membahas mengenai Samba, ada baiknya kita mengetahui dahulu tentang SMB. SMB (Server Message Block) merupakan protokol standar yang dibuat oleh Microsoft yang digunakan pada sistem Windows. Fungsi SMB dalam Windows adalah sebagai protokol yang digunakan untuk membagi data (sharing file), baik dari perangkat CD-ROM, harddisk, maupun perangkat output seperti printer dan plotter untuk dapat digunakan bersama-sama.


Untuk keperluan yang sama, Linux juga mengembangkan sebuah program yang mempunyai fungsi yang sama seperti SMB pada Windows, yaitu Samba. Samba merupakan merupakan package yang berjalan pada sistem Linux yang mampu menerapkan protokol SMB pada platform Linux. Samba mampu bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan dua komputer yang menggunakan

Minggu, 06 Mei 2012

Jaringan Voice (Voice over Internet Protocol / VoIP)

Jaringan voice adalah jaringan komputer dengan data yang berupa suara (voice). Dalam dunia jaringan komputer ada sebuah aplikasi ternama yang mengirimkan data berupa suara, tidak lain dan tidak bukan itu adalah Voice over Internet Protocol atau yang terkenal dengan sebutan VoIP.

Voice over Internet Protocol (VoIP) atau yang juga disebut IP Telephony / Internet Telephony / Digital Phone adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa. Definisi VoIP adalah suara yang dikirim melalui Protokol Internet (Internet Protocol / IP).

Berbeda dengan telepon analog, VoIP yang merupakan implementasi dari telepon digital memiliki beberapa keunggulan, namum di balik semua itu, tentu ada juga kelemahan yang ada pada VoIP. Berikut adalah beberapa keunggulan dan kekurangan dari VoIP.

Keunggulan VoIP antara lain :
  1. Biaya lebih rendah untuk dua tempat yang jaraknya jauh. Jika kedua tempat tersebut terhubung ke internet, maka VoIP dapat diimplementasikan. Hubungan antara SLI dengan SLJJ dapat ditekan hingga 70%.
  2. Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara. Jika memungkinkan, jaringan yang sudah ada bisa dibangun tambahan jaringan VoIP dengan mudah. Tidak diperlukan tambahan biaya bulanan untuk

Jumat, 04 Mei 2012

Implementasi Dynamic NAT

Pada materi sebelumnya saya telah menyampaikan mengenai static NAT dimana pada static NAT, sebuah IP address disamarkan, dibungkus, atau dialihkan (masquerade) oleh sebuah IP address lainnya. Hal itu juga dapat dilakukan pada lebih dari 1 IP address yang hendak disamarkan hanya oleh 1 IP address lainnya. Berbeda dengan dynamic NAT yang membungkus 1 IP address oleh beberapa IP address. Pembungkusan ini biasanya terjadi saat IP yang hendak dibungkus akan berkomunikasi dengan jaringan luar.
Pada dynamic NAT, pemetaan IP yang akan di-masquerade dengan IP pembungkus dilakukan secara random. Jadi, jika pada proses NAT pertama sebuah IP address dibungkus dengan IP A, ada kemungkinan pada proses NAT yang selanjutnya IP tersebut akan dibungkus dengan IP B, C, dll.

Dalam contoh implementasi dynamic NAT yang akan saya praktekan kali ini masih menggunakan utility IPTABLES pada sistem operasi Ubuntu Server. Dan pada praktek ini saya akan menggunakan topologi berikut :

Pada topologi di atas dapat dilihat adanya penggunaan Web Server pada network 192.168.0.0/24. Dalam hal ini saya menggunakan aplikasi apache2. Untuk menginstall aplikasi tersebut gunakan perintah apt-get install apache2. Setelah terinstall, tidak diperlukan konfigurasi khusus.

Skenario yang saya gunakan adalah Web Server melakukan blocking access kepada PC Client untuk aplikasi HTTP (port 80 protocol TCP). Supaya PC client tetap dapat mengakses web server, maka dilakukan masquerading pada Client oleh Router NAT interface network 192.168.0.0/24. Pada interface tersebut dilakukan

Senin, 30 April 2012

Implementasi Static NAT

Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan contoh sederhana penggunaan Network Address Translation (NAT) yang sangat sederhana. Penggunaan NAT itu sendiri masih menggunakan utility IPTABLES pada sistem operasi Ubuntu Server.
Saya akan sedikit menjelaskan mengenai fungsi NAT, yaitu suatu fitur dari sebuah router untuk melakukan pembungkusan (masquerading) IP Address. Proses ini dibutuhkan saat IP private menginginkan untuk dapat berkomunikasi dengan jaringan luar yang menggunakan IP public. Karena IP private tidak dapat berkomunikasi dengan IP public, maka diperlukan sebuah IP public yang digunakan untuk perantara komunikasi antara jaringan internal dengan jaringan luar.

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa NAT berfungsi untuk membungkus sebuah IP address dengan IP lainnya. Dalam praktek ini saya akan menggunakan topologi seperti berikut :



Dari gambar topologi di atas dapat kita ketahui ada 3 network yang berbeda (dibedakan berdasarkan kelas IP Address). Untuk menghubungkan ketiga network tersebut agar dapat saling terkoneksi tentu diperlukan penggunaan konsep routing. Supaya PC 1 dapat terkoneksi dengan PC 2, maka PC 1 harus mengetahui bahwa ada network 10.0.0.0/8 di belakang Router - NAT, lalu Router - NAT juga harus mengetahui bahwa ada network 192.168.0.0/24 di belakang Router. Saat ada pengenalan antar network, barulah PC 1 dapat terkoneksi dengan PC 2. Hal itu berlaku juga untuk arah yang

Implementasi Network Firewall (Packet Filtering)

Setelah sebelumnya saya telah menyampaikan contoh penerapan personal firewall, kali ini saya akan menyampaikan mengenai contoh penerapan network firewall menggunakan utility IPTABLES pada sistem operasi Ubuntu Server.
Objek yang saya gunakan kali ini sama dengan objek pada personal firewall yaitu ICMP, namun perbedaannya, kali ini saya membuat sebuah skenario sederhana yaitu 2 buah PC yang berbeda network dihubungkan dengan sebuah router. Dalam hal ini router membuat sistem pengamanan bahwa PC 1 tidak dapat melakukan koneksi ICMP ke PC 2. Perhatikan topologi berikut :


Untuk menjalankan skenario tersebut, lakukan langkah-langkah

Implementasi Personal Firewall (Packet Filtering)

Pada posting kali ini saya akan menyampaikan mengenai contoh sederhana penerapan personal firewall pada sistem operasi Linux Ubuntu Server dengan menggunakan utility IPTABLES.
Dalam hal ini saya akan membuat skenario antara 2 PC yang saling terkoneksi dan pada salah satu PC dibuat sebuah sistem keamanan berupa pengamanan dari koneksi ICMP (salah satu contohnya adalah penggunaan perintah ping). Perhatikan topologi berikut :


Dalam hal ini saya membuat sebuah skenario sederhana yaitu PC 2 tidak dapat melakukan koneksi ICMP ke PC 1. Untuk menjalankan skenario tersebut lakukan

Selasa, 10 April 2012

Penggunaan Form pada HTML

Form adalah salah satu elemen HTML yang sangat sering dijumpai bagi anda pengguna layanan internet. Hampir seluruh halaman web yang anda kunjungi mengandung unsur form didalamnya. Form dapat ditemukan pada halaman web yang memiliki fungsi komunikasi, bukan hanya komunikasi antar pengguna internet seperti chatting, social network, dan email, tetapi juga komunikasi antara pengguna internet dengan web server seperti format pendaftaran untuk membuat account sebuah situs. Saat seseorang hendak membuat account sebuah situs, dia memberikan informasi kepada web server yang biasanya berupa identitas diri. Identitas tersebut diinputkan melalui form kemudian dikirim ke database web server.
Jadi, form biasanya digunakan untuk halaman web yang bersifat dinamis sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi antara user dengan web server atau user lain. Form memungkinkan suatu web server untuk menerima informasi dari user melalui sejumlah elemen kontrol. Elemen kontrol yang dapat digunakan untuk membuat form yaitu :
  1. Teks baris tunggal
  2. Teks baris jamak
  3. Teks password
  4. Tombol submit dan reset
  5. Checkbox
  6. Radio button
  7. Menu pop-up
Sebelum mempelajari cara membuat elemen-elemen kontrol di atas, anda sebaiknya mengetahui terlebih dahulu struktur tag yang digunakan untuk membuat

Rabu, 14 Maret 2012

Konfigurasi DHCP Server (pada Ubuntu)

Setelah sebelumnya saya membahas mengenai definisi dan keterangan lain mengenai DHCP, maka pada kesempatan ini saya akan menjelaskan mengenai cara konfigurasi DHCP Server pada sistem operasi Linux Ubuntu.
Untuk menjadikan sebuah PC dengan OS Linux Ubuntu (versi desktop maupun server) sebagai DHCP Server, maka pada sistem tersebut harus tersedia package dhcp3-server. Sebelum membuat setting DHCP Server, download terlebih dahulu package tersebut di situs pkgs.org kemudian installkan pada sistem anda. Untuk melakukan penginstalan yang lebih mudah, buka terminal (pada Ubuntu desktop) terlebih dahulu lalu ketikkan perintah apt-get install dhcp3-server.

Sebelum melakukan konfigurasi, biasakan diri anda untuk mem-backup data yang akan digunakan untuk konfigurasi DHCP Server. Untuk pembuatan DHCP Server, ada 2 file yang akan di-edit yaitu file /etc/default/dhcp3-server dan juga file /etc/dhcp3/dhcpd.conf. Untuk memback-up kedua file tersebut, gunakan perintah berikut :
  • cp /etc/default/dhcp3-server /etc/default/dhcp3-server_backup
  • cp /etc/dhcp3/dhcpd.conf /etc/dhcp3/dhcpd.conf_backup
Setelah di back-up, anda dapat melakukan konfigurasi DHCP Server dengan tenang karena jika terjadi kesalahan anda dapat menggunakan file back-up.

Pada posting sebelumnya saya telah menyampaikan bahwa dalam DHCP ada 2 metoda yaitu Address Pool (pemberian dynamic address) dan juga metoda penggunaan MAC Address (pemberian static address). Pertama-tama saya akan menjelaskan langkah-langkah penggunaan

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah suatu protokol dalam TCP/IP yang secara otomatis memberikan alamat IP pada dynamic client yang memintanya. Selain IP address, DHPC Server juga memberikan konfigurasi lain seperti masking, default gateway, DNS Server, dll. Komputer yang memberikan alamat IP disebut DHCP Server, sedangkan komputer yang meminta alamat IP disebut DHCP Client.
Dalam jaringan yang besar, melakukan pengaturan addressing secara manual akan sangat tidak efektif dan rentan kesalahan. Dengan menggunakan DHCP, pengalamatan akan lebih efektif dan mudah serta dapat meminimalisir kesalahan. Dengan demikian seorang admin jaringan dapat melakukan pengaturan pengalamatan pada jaringan yang dia desain tanpa harus mengkonfigurasi PC satu-per-satu.

Dalam proses permintaan dan pemberian addressing antara DHCP Server dengan DHCP Client ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan keduanya. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut :
  1. DHCPDISCOVER / IP LEAST REQUEST
    Client akan mem-broadcast request untuk mencari DHCP Server yang aktif.
  2. DHCPOFFER / IP LEAST OFFER
    DHCP Server mendengar request dan menawarkan suatu alamat.
  3. DHCPREQUEST / IP LEAST SELECTION
    Client memilih salah satu IP address dan menyewa IP tersebut dengan kembali mem-broadcast sebuah message yang berisi persetujuan untuk menyewa IP yang ditawarkan.
  4. DHCPACK / IP LEAST ACKNOWLEDGE
    DHCP server merespon permintaan dan mengirim paket acknowledgement yang berisi paket alamat (IP, masking, default gateway, DNS, dll). Client akan melakukan pengikatan (binding) pada alamat yang diberikan.

Ada 2 jenis IP address yang dapat disewakan oleh DHCP Server, yaitu dynamic address dan ada juga static address.

Dynamic Address yaitu alamat yang disewakan dengan rentang waktu tertentu sehingga jika pada saat tertentu client mengalami reboot atau restart, maka address yang disewakan sebelumnya tidak berlaku lagi. Saat client hendak meminta address lagi, maka ada kemungkinan address yang di terima adalah IP yang berbeda dari IP yang disewa sebelumnya, namun tidak menutup kemungkinan client tersebut mendapat IP address yang sama dengan yang disewa sebelumnya. Proses pemberian dynamic address ini disebut dengan Address Pool.

Selain dapat memberikan dynamic address, DHCP Server juga dapat memberikan Static Address. Ada beberapa device dalam jaringan komputer yang memang memerlukan IP address yang tetap atau tidak berubah seperti router, printer yang di-share, dll. Pada router biasanya ada setting-an routing pada address yang berbeda network sehingga jika router tersebut mendapat IP address yang selalu berubah akan membuat proses routing menjadi kacau. DHCP Server memiliki fitur untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan mengkonfigurasi specific address untuk MAC address tertentu. Dalam hal ini DHCP Server akan memberikan satu address yang tetap pada device-device yang memang memerlukan static address kapanpun device tersebut memintanya. Untuk dapat melakukannya, DHCP Server memerlukan informasi berupa MAC address dari device yang memerlukan static address.

Konfigurasi IP Address pada Linux Ubuntu

Konfigurasi IP address pada sistem operasi Linux (khususnya Ubuntu) dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu menggunakan GUI mode (Graphics User Interface) dan juga CUI/TUI mode (Character/Text User Interface). Dalam posting kali ini saya akan sedikit menjelaskan mengenai cara mengganti IP address pada Ubuntu dengan menggunakan Character User Interface (menggunakan terminal).
Langkah-langkah yang saya contohkan dapat dilakukan pada sistem operasi Ubuntu Desktop maupun Ubuntu Server (yang hanya berbasis teks). Pada ubuntu desktop, buka terminal terlebih dahulu sebagai console yang akan digunakan untuk mengkonfigurasi IP address. Untuk membuka terminal, tekan tombol Ctrl + Alt + T pada keyboard.

Setelah console terbuka, barulah kita dapat melakukan konfigurasi IP address. Lakukan langkah-langkah berikut :
  1. Login sebagai super user. Gunakan perintah sudo su lalu tekan Enter. Proses ini akan meminta password dari sistem yang digunakan (password komputer).
  2. Pada sistem operasi Linux Ubuntu, konfigurasi IP address disimpan pada file /etc/network/interfaces. Untuk mengkonfigurasi IP address, maka lakukan konfigurasi pada file tersebut dengan menggunakan

Routing

Routing berasal dari kata "route" dalam bahasa inggris yang artinya adalah jalur. Jadi, sebenarnya routing merupakan penjaluran data yang akan dilakukan pada data yang dikirim pada suatu jaringan. Routing dapat disebut sebagai metoda akses yang bekerja pada layer network.
Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).

Routing dapat dikatakan hampir sama dengan metoda akses. Namun ada beberapa perbedaan dari keduanya, yaitu :

Wireless Security (Access Point Linksys WRT54G2)

Setelah pada kesempatan sebelumnya saya membahas mengenai penerapan keamanan jaringan wireless menggunakan access point TP-Link TL-WA701N, pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan tutorial penggunaan sistem keamanan jaringan wireless dengan menggunakan access point dari Cisco yaitu Linksys WRT54G2.
Untuk kali ini saya hanya akan membahas mengenai cara penggunaan wireless security pada access point Linksys WRT54G2. Karena materi mengenai konfigurasi access point Linksys WRT54G2 sudah saya post, maka untuk kali ini diasumsikan bahwa konfigurasi jaringan wireless (seperti SSID, addressing, dan pengaturan lainnya) telah dibuat sebelumnya. Sistem keamanan jaringan wireless yang akan dibahas kali ini adalah WEP, WPA, dan MAC Filtering.

————————————————————————————————————

WEP (WIRED EQUIVALENT PRIVACY)

Penggunaan WEP pada access point Linksys WRT54G2 tidak terlalu rumit seperti pada access point TP-Link TL-WA701N. Untuk mengkonfigurasi wireless security WEP pada access point Linksys WRT54G2 dapat dilakukan dengan cara-cara berikut :
  1. Klik tab "Wireless" pada bagian atas web browser, setelah itu pilih sub-tab "Wireless Security".
  2. Kemudian akan muncul form untuk mengkonfigurasi sistem keamanan jaringan yang akan digunakan. Pada bagian "Security Mode", pilih WEP. Kemudian pada bagian "WEP Encryption" pilih sesuai kebutuhan anda, sesuaikan dengan jumlah karakter yang akan anda gunakan untuk key (password) keamanan. Dalam hal ini saya menggunakan 64 bits 10 hex digits.
  3. Pada bagian "Passphrase", inputkan key atau password yang anda inginkan, setelah itu klik

Wireless Security (Access Point TP-Link TL-WA701N)

Setelah membahas mengenai cara mengkonfigurasi access point TP-Link bersaudara (TL-WA501G dan TL-WA701N), dapat saya simpulkan bahwa pengkonfigurasian kedua access point tersebut tidaklah jauh berbeda. Yang membedakan hanyalah tampilan dari halaman web yang digunakan untuk mengkonfigurasi access point saja.
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan mengenai tutorial penggunaan wireless security pada access point TP-Link TL-WA701N. Karena pada postingan sebelumnya saya sudah membahas mengenai definisi tiap wireless security, maka pada kesempatan ini saya akan membahas cara membuatnya saja.

Hal pertama yang dilakukan adalah mengkonfigurasi rule atau aturan yang akan digunakan pada jaringan wireless yang akan dibuat. Semua komponen yang diperlukan untuk membuat jaringan wireless (penggunaan IP, DHCP, SSID, dll) sudah saya jelaskan pada posting sebelumnya. Dan kali ini kita asumsikan bahwa semua komponen tersebut sudah

Wireless Security

Jaringan wireless adalah jaringan dengan topologi terbuka sehingga memungkinkan user manapun untuk dapat mengakses jaringan tersebut. Teknologi wireless network (jaringan tanpa kabel / nirkabel) pun saat ini sudah sangat berkembang dengan pesat, terutama dengan hadirnya perangkat teknologi informasi dan komunikasi portable yang sudah sangat pintar dan praktis untuk dibawa kemana-mana. Portable PC (laptop / netbook), tablet PC, smartphone, dan juga perangkat-perangkat canggih lainnya merupakan contoh-contoh peripheral praktis yang dapat digunakan untuk mengakses jaringan network. Selain itu, kemudahan seseorang untuk dapat mengakses jaringan wireless di tempat-tempat umum juga menjadi alasan kuat yang menjadikan jaringan wireless (wi-fi / hotspot) banyak digemari.
Karena sifat jaringan wireless yang terbuka, dapat memungkinkan jaringan tersebut terkena serangan hacker. Hal ini tentu harus dijadikan perhatian untuk para admin jaringan wireless. Perlu adanya keamanan jaringan wireless untuk

Jumat, 03 Februari 2012

Konfigurasi Access Point Linksys WRT54G2 V1

Pada materi kali ini saya akan membahas mengenai cara mengkonfigurasi access point Linksys WRT54G2 V1 yang merupakan access point dari Cisco. Alat dan bahan yang diperlukan dalam mengkonfigurasi access point jenis ini adalah sebagai berikut :
  • Access point Linksys WRT54G2 v1
  • 1 unit laptop atau PC untuk mengkonfigurasi access point
  • Kabel UTP dengan konfigurasi straight (untuk penjelasan mengenai konfigurasi kabel UTP, klik disini)
Setelah semua alat dan bahan tersedia, maka selanjutnya lakukan langkah-langkah berikut untuk mengkonfigurasi access point :
  1. Samakan network IP pada laptop dengan access point sehingga berada pada satu network. Secara default, IP dari access point jenis ini adalah 192.168.1.1. Untuk menyamakan network address dari access point dan laptop, ubah IP laptop menjadi 192.168.1.2.
  2. Setelah IP diubah, nyalakan access point. Jangan lupa periksa adaptor yang akan digunakan untuk menyalakan access point, apakah voltage-nya sesuai dengan kebutuhan daya access point atau tidak.
  3. Setelah access point dinyalakan, sambungkan laptop dengan access point menggunakan kabel UTP straight.
  4. Buka web browser pada laptop kemudian

Konfigurasi Access Point SMC WEBGT

Setalah membahas mengenai cara mengkonfigurasi access point TP-Link bersaudara (TL-WA501G dan TL-WA701ND), maka kali ini saya akan membahas mengenai langkah-langkah mengkonfigurasi access point SMC WEBTG. Access point ini adalah access point yang cukup "jadul". Salah satu perbedaan dari access point ini dengan access point yang lain, yaitu tidak adanya fitur DHCP yang dapat digunakan dalam access point ini. Oleh karena itu jika sebuah device ingin mengkoneksikan diri ke sebuah jaringan wireless yang menggunakan access point ini harus mengatur IP address pribadi secara manual pada device yang bersangkutan.
Untuk mengkonfigurasikan access point ini, kita membutuhkan alat dan bahan sebagai berikut :
  • Sebuah access point SMC WEBTG.
  • Laptop atau PC untuk mengkonfigurasi AP.
  • Kabel UTP dengan konfigurasi straight (untuk penjelasan mengenai konfigurasi kabel UTP, klik disini).
Setelah semua alat dan bahan terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengkonfigurasian pada access point. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
  1. Seperti biasa, laptop yang digunakan untuk mengkonfigurasi AP harus memiliki IP yang se-network dengan IP access point. Secara default, IP pada access point SMC adalah 192.168.2.25, maka anda dapat menggunakan IP 192.168.2.24 atau IP lainnya yang se-network.
  2. Setelah IP laptop terubah, nyalakan access point. Saya ingatkan kembali untuk memastikan adaptor yang digunakan memiliki output voltage yang sesuai dengan kebutuhan daya access point-nya. Pasang adaptor ke access point, kemudian

Rabu, 01 Februari 2012

Konfigurasi Access Point TP-Link WA-701ND

Pada postingan sebelumnya saya telah membahas mengenai langkah-langkah mengkonfigurasi access point TP-Link TL-WA501G. Dan pada postingan kali ini saya akan membahas langkah-langkah mengkonfigurasikan adik dari access point TP-Link TL-WA501G, yaitu access point TP-Link TL-WA701ND. Langkah-langkahnya tidak jauh berbeda, hanya saja tampilan interface pada web browser yang berbeda.
Alat dan bahan yang diperlukan dalam melakukan konfigurasi ini antara lain :
  • Access point TP-Link TL-WA701ND
  • 1 unit Laptop atau PC
  • Kabel UTP dengan konfigurasi straight (untuk penjelasan mengenai konfigurasi kabel UTP, klik disini)
Dan untuk memulai konfigurasi access point ini, lakukan langkah-langkah berikut secara sistematis :
  1. Sama seperti mengkonfigurasikan access point lainnya, langkah awal yang perlu dilakukan adalah menyamakan address antara access point dengan sebuah laptop sehingga alamatnya berada pada satu network. Secara default, IP yang tertera pada label access point jenis ini adalah 192.168.1.1, maka anda dapat mengganti IP laptop anda dengan IP 192.168.1.xxx (x tidak boleh angka 1) dan netmask 255.255.255.0.
  2. Setelah itu, nyalakan access point. Perhatikan adaptor yang digunakan, apakah voltage-nya sesuai dengan

Konfigurasi Access Point TP-Link WA-501G

Dalam materi kali ini saya akan membahas mengenai cara mengkonfigurasi access point TP-Link dengan tipe TL-WA501G. Alat dan bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut :
  • Access Point TP-Link TL-WA501G.
  • Kabel UTP dengan konfigurasi straight (untuk penjelasan mengenai konfigurasi kabel UTP, klik disini).
  • Sebuah PC atau laptop.
Setelah semua alat dan bahan tersedia, maka lakukan langkah-langkah berikut untuk memulai konfigurasi access point.
  1. Lihat keterangan alamat IP yang tersedia pada Access Point (biasanya ada pada label access point). Untuk access point TL-WA501G menggunakan IP address 192.168.1.1.
  2. Ubah IP address pada laptop yang akan digunakan untuk mengkonfigurasi access point sehingga menjadi se-network dengan IP pada access point. Dalam hal ini saya menggunakan alamat IP 192.168.1.2 dengan netmask 255.255.255.0 pada laptop.
  3. Hubungkan power line pada access point sehingga access point aktif (menyala). Sebelum menyalakan access point, pastikan voltage pada adaptor dengan access point sesuai.
  4. Kemudian hubungkan access point dengan laptop menggunakan

Kamis, 12 Januari 2012

Tipe Data pada PHP

Dalam PHP, ada 8 jenis data yang didukung, diantaranya adalah sebagai berikut :
  • 4 nilai skalar (singel value), yang terdiri dari integer, floating-point, string, boolean.
  • 2 nilai koleksi, meliputi array dan objek.
  • 2 tipe khusus, yaitu resource dan null.
INTEGER
Yaitu tipe data yang merepresentasikan bilangan utuh atau bulat. Dalam istilah matematika, bilangan yang dimaksud disini bukan bilangan desimal atau pecahan. Range (rentang) yang diperbolehkan adalah dari -2.147.483.648 sampai dengan +2.147.483.647 dalam sebuah komputer dengan arsitektur 32-bit (atau sama dengan lebar yang dimiliki oleh long data dalam bahasa C). Nilai literal dari tipe integer dapat ditulis dalam bentuk desimal (basis 10), oktal (basis 8), dan heksadesimal (basis 16).

Perlu dicatat! Saya telah menyebutkan bahwa integer adalah adalah bilangan bulat, bukan bilangan desimal. Namun ini adalah pengertian dalam istilah matematika dimana bilangan desimal adalah bilangan dengan koma maupun pecahan (seperti 3,078 atau 5/42). Namun, bilangan desimal dalam bahasa pemrograman diperbolehkan disini. Jadi harus anda bedakan antara bilangan desimal dalam istilah matematika dan dalam bahasa pemrograman! Bilangan desimal merupakan bilangan berbasis 10 yang artinya dapat menggunakan bilangan dari 0 sampai 9. Bilangan ini adalah bilangan yang sering kita gunakan sehari-hari. Dalam penulisan integer anda dapat menuliskannya tanpa menulis angka 0 di depan, dan dapat dimulai dengan tanda plus (+) dan minus (-) sebagai penanda bahwa bilangan tersebut merupakan

Pengenalan PHP

PHP merupakan singkatan rekrusif (akronim berulang) dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak digunakan saat ini atau dalam kata lain bisa diartikan sebuah bahasa pemrograman web yang bekerja di sisi server (server side scripting) yang dapat melakukan konektifitas pada database yang di mana hal itu tidak dapat dilakukan hanya dengan menggunakan sintaks-sintaks HTML biasa. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain. PHP juga merupakan script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP juga dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS.

————————————————————————————————————

SEJARAH PHP
Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web.

Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.

Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih

Sabtu, 07 Januari 2012

Membuat Link pada HTML

Link yang merupakan singkatan dari "hyperlink" adalah sebuah fungsi dalam HTML yang digunakan untuk memudahkan user untuk menelusuri seluruh isi atau informasi yang tersimpan dalam website bersangkutan. Link juga berguna untuk menghubungkan antar dokumen HTML. Dalam HTML, sebuah objek teks yang berupa link akan ditampilkan dengan font berwarna biru dengan style underline (bergaris bawah). Jika cursor mouse didekatkan pada objek yang berupa link, maka cursor akan berubah menjadi gambar tangan yang menunjuk pada link tersebut, kemudian jika sebuah link sudah pernah diakses atau dikunjungi, maka warna dari teks / objek link tersebut akan berubah menjadi ungu. Pada pembahasan kali ini akan dibahas mengenai cara pembuatan link dalam HTML. Untuk membuat link digunakan tag <a> (anchor) yang berpasangan dengan </a>. Setiap teks maupun objek lain (gambar, thumbnail, dll) yang diapit dengan tag tersebut akan ditampilkan sebagai link. Bentuk umum tag pembuatan link adalah sebagai berikut :
"<a href="DokumenTujuan"> Teks / Objek Link </a>"
Dari bentuk umum di atas dapat dilihat adanya penggunaan atribut HREF pada tag <a>. Atribut tersebut digunakan untuk menentukan dokumen atau halaman mana yang akan dipanggil dan ditampilkan pada saat link tersebut diklik oleh user. Jadi, nilai dari atribut tersebut harus diisikan nama dokumen HTML yang menjadi tujuan. Namun penggunaannya masih dapat dieksplorasi lagi oleh web designer.

Setelah mengetahui bentuk umum dari tag hyperlink, selanjutnya akan dibahas mengenai jenis-jenis link. Berdasarkan lokasi dokumen yang akan diakses, link dalam HTML dibagi menjadi 3, yaitu :
  • Link absolut
  • Link relatif
  • Link ke dokumen yang sama
————————————————————————————————————

LINK ABSOLUT
Yaitu link yang tujuannya adalah alamat website yang lain. Jadi, dokumen yang menjadi tujuan dari link jenis ini adalah URL sebuah alamat web sehingga untuk membuat link jenis ini, komputer kita harus terkoneksi ke

Penggunaan Tabel pada HTML

Pembuatan tabel pada HTML tidak jauh berbeda dengan pembuatan tabel pada aplikasi Microsoft Word maupun Excel. Tabel dalam HTML memiliki fungsi yang hampir sama dengan kedua aplikasi tersebut, yaitu menampilkan suatu informasi ke dalam bentuk tabular. Namun dalam HTML ada fungsi lain dari pembuatan tabel, dimana tabel dapat digunakan untuk mengatur layout (tampilan) dari sebuah halaman web. Namun saat ini sudah muncul CSS (Casecading Style Sheet) yang dapat membuat layout sebuah web lebih bagus dan menarik sehingga pembuatan layout menggunakan tabel sudah tidak direkomendasikan dan jarang ditemui. Pada pembahasan ini saya akan memfokuskan dalam pembuatan tabel dengan fungsi sebagai penampil informasi.

Sebelum mempelajari mengenai pembuatan tabel, ada sesuatu hal yang perlu anda pahami sebelumnya, yaitu bagian-bagian dari tabel. Berikut adalah bagian-bagian sederhana dari sebuah tabel


Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa dalam sebuah tabel ada beberapa elemen. Elemen-elemen tersebut memiliki definisi tersendiri, berikut adalah definisinya :
  • Field, yaitu header, judul kolom, atau kategori dari isi tabel. Biasanya terletak dibagian atas maupun kiri dari sebuah tabel.
  • Record, yaitu isi atau informasi dari tabel yang merupakan penjabaran dari field tabel.
  • Kolom, penjelasannya terlihat pada gambar.
  • Baris, penjelasannya terlihat pada gambar.
  • Sel, yaitu bagian terkecil dari suatu tabel yang berisi data atau nilai dari kolom dan baris tertentu.
Dalam membuat tabel pada HTML ada tag utama yang harus diketahui yaitu tag <table> ... </table>, yang digunakan untuk mendefinisikan tabel dalam sebuah dokumen HTML. Jadi, dalam membuat tabel harus diawali dan diakhiri dengan tag tersebut. Kemudian ada beberapa tag umum lain yang perlu diketahui yaitu

Jumat, 06 Januari 2012

Penggunaan List (Daftar) pada HTML

Saat seorang web designer membuat sebuah desain halaman web, ada kalanya ia dituntut untuk membuat sebuah daftar (list) dari adanya kumpulan item-item tertentu. Pada bagian ini saya akan membahas mengenai pembuatan list atau daftar pada dokumen HTML. Pembuatan daftar ini dapat dilakukan pada daftar yang berurutan maupun tidak. Sehingga jenis-jenis daftar dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
  • Daftar yang Berurutan
  • Daftar yang Tidak Berurutan
Setelah memahami kedua jenis daftar tersebut, maka akan dilanjutkan dengan pembelajaran mengenai daftar yang telah terdefinisikan (definition list) dan juga daftar bersarang (nested list). Selain itu saya juga akan melampirkan materi mengenai pengaturan start & value dalam penggunaan daftar berurutan.

————————————————————————————————————

DAFTAR BERURUTAN
Daftar berurutan atau yang dikenal sebagai ordered list ini adalah daftar yang ditandai dengan penggunaan aturan penomeran tertentu. Penggunaan list jenis ini biasanya dilakukan pada list yang item-itemnya merupakan satu-kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan, atau berupa prosedur atau aturan langkah-langkah tertentu yang tidak dapat dilakukan secara acak (seperti langkah-langkah membuat kue, memasak nasi, dll).

Untuk membuat sebuah daftar yang terurut dalam HTML, tag yang digunakan adalah

Cara Mengatasi Windows XP yang Sering Restart

Windows XP yang sering restart sendiri terjadi karena beberapa faktor. Kadangkala disebabkan oleh virus yang menyerang system, dan mungkin hal itu terjadi karena adanya kerusakan hardware komputer (proccesor yang panas maupun power supply yang lemah).

Tetapi bisa juga disebabkan oleh hilang / rusaknya file kernel32.dll, tanda-tanda terjadinya hal ini adalah windows langsung restart saat baru muncul logo windows berlatar belakang hitam (sebelum masuk jendela welcome screen berlatar belakang biru). Masalah yang sama juga terjadi saat hendak masuk ke safe mode yang selalu restart dan gagal booting ke windows sehingga anda tidak bisa masuk ke dalam windows. Anda dapat mengembalikan file kernel32.dll yang hilang / rusak dengan menggunakan CD Windows XP dengan cara dibawah ini:
  1. Masukan CD Windows XP kedalam drive CD-ROM anda.
  2. Restart komputer, masuk ke BIOS kemudian pilih urutan boot prioritas pertama pada CD-ROM.
  3. Setelah masuk ke layar instalasi, tekan tombol R pada keyboard untuk menuju mode Recovery Console.
  4. Pilih lokasi instalasi Windows XP anda dan masukan password administrator.
  5. Setelah muncul command prompt, ketikkan perintah-perintah berikut secara berurutan
    • cd system32 (enter)
    • ren kernel32.dll kernel32.old (enter)
    • expand I:\i386\kernel32.dl_ (enter)*
    • exit (enter)
*) Huruf I adalah letter untuk CD/DVD-ROM Drive, huruf ini dapat disesuaikan dengan drive CD/DVD-ROM anda.

Sumber :
http://xvongola.blogspot.com/

Wiring (Pengkabelan)

Wiring yaitu teknik yang digunakan oleh designer jaringan tentang bagaimana pengkabelan dari jaringan tersebut akan dibuat. Seorang perancang jaringan tentu harus menguasai materi ini karena hal ini akan berhubungan dengan efisiensi jaringan dan juga tampilan dari jaringan itu sendiri mulai dari kerapihannya, penataannya, dll.

Dalam pembahasan kali ini akan dibahas mengenai komponen-komponen jaringan yang digunakan untuk melakukan penempatan kabel dalam jaringan. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai komponen-komponen pendukung dalam penggunaak media transmisi jaringan.

CONDUIT
Conduit yaitu sistem perpipaan yang digunakan untuk