Minggu, 30 Oktober 2011

Network Device

ETHERNET
Suatu protokol yang telah distandarkan dalam IEEE 802.3 untuk memhubungkan komputer sehingga membentuk sebuah jaringan; ethernet mendefinisikan bagaimana pengkabelan jaringan tersebut.
Ethernet bekerja pada 2 layer yaitu :
a) Data Link Layer
Device : NIC (Network Interfaces Card)
b) Physical Layer
Device : Network Cable (coaxial, UTP, STP, dan Fiber Optic)


Standard kabel dari ethernet :

  • 10 Mbps (standard ethernet) = 10Base2 (thick), 10Base5, 10BaseT, 10BaseF
  • 100 Mbps (fast ethernet) = 100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4, 100BaseTX
  • 1000 Mbps (gigabit ethernet) = 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX, 1000BaseT
  • 10000 Mbps / 10 Gbps = -
Maksud dari standar 10Base5 adalah sebagai berikut :

10        = data rate
Base    = pensinyalan baseband atau broadband
5          = panjang segment maksimal dari kabel yang digunakan

Metoda akses pada Ethernet, ada 2 yaitu :

  • CSMA/CA
CSMA/CA atau Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance adalah sebuah metoda akses pada Ethernet.
Pada Metoda ini pentransferan data terorganisir atau sudah ada pemberitahuan terlebih dahulu bahwa ada PC 1 akan menggirimkan data ke PC 2, sehingga tidak terjadi tabrakan (collision detection) karena PC 1 sudah memberitahukan ke PC lain jalur yang akan dilewati untuk pengiriman data.
  • CSMA/CD
CSMA/CD adalah sebuah metoda pada Ethernet.
Pada metoda ini pentransferan data tidak terorganisir,sehingga memungkinkan terjadinya tabrakan (collision detection) dan harus dilakukan pengiriman ulang.

Metoda enkapsulasi pada Ethernet antara lain :
  •  Ethernet II (pada TCP/IP) 
  •  Ethernet 802.3 (sering dikenal sebagai Raw 802.3 yang digunakan untuk berkomunikasi dengan Novell NetWare 3.12 atau yang sebelumnya)
  • Ethernet 802.2 (dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 without Subnetwork Access Protokol; digunakan untuk Novell NetWare 3.12 dan versi selanjutnya)
  • Ethernet SNAP (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 with SNAP untuk kompabilitasi system Macintosh yang menjalankan TCP/IP) 
————————————————————————————————————

PERANGKAT PENDUKUNG ETHERNET
Perangkat-perangkat pendukung dalam Ethernet ada 2 yaitu perangkat inti dan perangkat pendukung lain.
Perangakat inti :
  1.  NIC (Network Interfaces Card) 
  2.  Cable (coaxial, UTP, STP, dan fiber optic)
Perangkat pendukung lain :
  1. Hub
  2. Switch
  3. Repeater
  4. Bridge
  5. Router
Dalam pembahasan ini hanya akan dibahas mengenai Network Cable. 
COAXIAL



Coaxial Cable



Kabel coaxial terdiri dari :

  • Konduktor tembaga
  • Lapisan pembungkus dengan sebuah kawat ground
  • Sebuah lapisan paling luar
Kabel coaxial terkadang digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial.
Standar Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial :
  • 10Base5 / Kabel “Thicknet” adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8. Merupakan kabel “original” Ethernet. Kabel jenis ini tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
  • 10Base2 / Kabel “Thinnet” adalah sebuah kabel coaxial RG/U-58. Mempunyai diameter yang lebih kecil dari “Thicknet” sekaligus menjadi penggantinya. Kabel jenis ini tidak direkomendasikan lagi, tetapi masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.
UNSHIELDED TWISTED PAIR (UTP) CABLE

UTP Cable

Kabel UTP digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari 4 pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin (konektor RJ-45). Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45.
Kategori dari kabel UTP antara lain sebagai berikut :
Category of UTP

Namun kategori diatas merupakan kategori terdahulu, sekarang pengembangannya sudah mulai bermunculan.

SHIELDED TWISTED PAIR (STP) CABLE

STP Cable

STP adalah jenis kabel telepon dan jaringan LAN yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel (twisted pair). Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.

FIBER OPTIC

Fiber Optic Cable

Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru yang terbuat dari glass optic. Di tengah-tengah kabel terdapat filamen glass yang disebut core, dan di kelilingi lapisan cladding, buffer coating, material penguat, dan pelindung luar. Informasi ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak digunakan adalah LED atau Laser.

Setiap jenis media transmisi memiliki batas maksimal dengan spesifikasi sebagai berikut :
Coaxial             = 185 – 500 m
Twisted pair     = 100 m
Fiber Optic       = ± 200 m

————————————————————————————————————

NIC (Network Interfaces Card)

Network Interfaces Card

NIC adalah penghubung antara komputer dengan network device. Ada beberapa jenis koneksi yang dapat digunakan untuk menghubungkan NIC dengan network device, yaitu :
a) BNC (jika menggunakan media transmisi berupa kabel coaxial)
b) RJ-45 (jika menggunakan media transmisi berupa kabel twisted pair)
Dalam sebuah jaringan, NIC diidentitaskan oleh alamat unik yang disebut MAC address.

————————————————————————————————————

HUB

HUB

Hub bekerja pada layer 1 (physical) karena tidak memiliki fungsi smart kecuali sebagai concetrator.
Hub hampir sama dengan switch; hub juga dapat berupa multiport repeater.
Berdasarkan fungsinya, hub terbagi 2, yaitu :
  • Hub aktif (active hub)
    Hub ini bertindak sebagai pentransmisi data dan juga meregenerasi dan mengirimkan sinyal yang lebih kuat (multiport repeater). 
  • Hub pasif (passive hub)
    Hub ini hanya bertindak sebagai pentransmisi data.
    Hub menggunakan prinsip broadcast, jadi jika salah satu port mengirimkan data maka setiap port lainnya akan menerima data kecuali port, namun hanya port penerima saja yang akan memproses data tersebut.
Hub memiliki beberapa kelemahan yaitu :
  1. Karena menggunakan prinsip broadcast, maka data yang dikirim akan membanjiri semua port hub kecuali port sumber data.
  2. Jika 2 port atau lebih mengirimkan data dalam waktu yang bersamaan maka akan terjadi collision (tabrakan) data, yang akhirnya dapat memperlambat performa suatu jaringan.
  3. Hub membagi bandwidth ke semua port yang ada.
    Jumlah port dari hub ada pada kisaran 4-24 (adapula 28) port. 

————————————————————————————————————

SWITCH


Device layer 2 (pengalamatannya memakai MAC) dan layer 3 (pengalamatannya memakai IP Address).
Fungsinya adalah menggabungkan beberapa buah jaringan (sama seperti bridge).
Adapula kesamaan dengan hub, namun switch lebih smart karena dapat mendefinisikan alamat MAC Address (tidak membroadcastkan data).
Dalam mengolah data switch dapat digolongkan dalam tiga jenis :
1. Store and Forward = switch akan meneruskan frame setelah data di terima secara lengkap
2. Cut-Through Switch = meneruskan Frame tanpa menunggu penerimaan frame secara lengkap
3. Fragment Free ( Hybrid ) = merupakan kompromi dari kedua jenis switch diatas

————————————————————————————————————

REPEATER

Repeater

Repeater merupakan salah satu contoh active hub. Karena repeater bekerja pada besaran fisis seperti tegangan listrik, arus listrik atau gelombang elektromagnetik maka repeater termasuk dalam kategori device layer 1 (physical).
Sinyal selama travel mempunyai batas maks imal panjang sesuai media masing-masing sebelum menjadi lemah dan menjadi sampah. Pelemahan biasa disebut dengan attenuation. Attenuation bertambah karena :
  • Bertambahnya panjang kabel
  • Bertambahnya node/titik/komputer yang terkoneksi ke jaringan


Dari gambar di samping dapat diambil kesimpulan bahwa repeater menguatkan sinyal dengan mengulangi sinyal yang lemah “sama” dengan sinyal awal pada saat sebuah host mengirim data. Itulah sebabnya device ini dinamakan repeater (pengulang).

Skema kerja Repeater :
Skema kerja Repeater
Penjelasan : 10Base-T memiliki panjang maksimal yang diijinkan yaitu 100 meter. Satu repeater dapat memperpanjang jarak menjadi dua kali lipat menjadi 200 meter.

Poin penting :
  1. Repeater hanya digunakan jaringan Etherenet dengan kabel coaxial.
  2. Aturan dasar Ethernet adalah bahwa sinyal tidak dapat menembus lebih dari 3 atau 4 repeater dalam perjalanan dari satu node ke node yang lain.
  3. Jarak suatu kabel terbatas, jika jarak dari node 1 ke node 2 melebihi kapasitas kabel maka diperlukan repeater untuk menguatkan sinyalnya.
  4. Penggunaan repeater berhubungan dengan aturan 5-4-3 (5-4-3 rule)  
Sebuah repeater dapat membagi sebuah media transmisi menjadi 2 segmen.
Segmen yaitu keseluruhan dari panjang kabel dan tidak terkait dengan banyaknya host yang ada di dalamnya.

————————————————————————————————————

BRIDGE

Bridge

Bridge adalah salah satu komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link (layer 2) pada model OSI.
Bridge menghubungkan 2 LAN yang sejenis sehingga membentuk sebuah LAN yang lebih besar.
Media yang dapat dihubungkan :
  • 2 buah media jaringan yang berbeda (UTP ke Fiber Optic). 
  • Menghubungkan jaringan yang berbedaan layer OSI namun memakai protokol komunikasi yang sama seperti IP ke IP, IPX ke IPX dll. Contoh : LAN dengan Ethernet akan dihubungkan dengan LAN dengan metoda ARCnet ataupun Token Ring.
  • Menghubungkan 2 buah LAN yang berbeda network (berbeda kelas IP)
Jenis-jenis bridge :
  1. Bridge Lokal: sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.
  2. Bridge Remote: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
  3. Bridge Nirkabel: sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel. 
Cara kerja :
  • Bridge terdiri dari 2 port, setiap port membagi segmen LAN
  • Bridge bekerja dengan membaca MAC Address dari paket yang masuk ke portnya.
  • Bridge memasukan MAC Address ke dalam tabel bridging.
  • Jika data dari MAC yang ada di port 1(segmen1) akan dikirim ke host yang ada di port 1 maka paket akan di block untuk masuk ke port 2.
  • Jika data dari MAC yang ada di port 1 akan dikirim ke host yang ada di port yang berbeda (port 2 atau segmen 2) maka bridge akan meneruskannnya ke port atau segmen yang ke-2.
  • Dengan sistem ini diharapkan data tidak terlalu membanjiri jaringan. 
Perbedaan Bridging dengan Routing :
Keduanya merupakan teknik control data, namun dengan cara berbeda.
Bridging menggunakan MAC Address (layer 2), sedangkan routing menggunakan IP Address (layer 3).

————————————————————————————————————

ROUTER

Router

Router bekerja pada layer 3 (network).
Router hampir sama dengan bridge namun labih smart dari bridge.
Fungsi router adalah mencari jalur terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat sumber dalam header sebuah frame.
Bridges dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di masing-masing sisi jaringan, namun router mengetahui alamat komputer, bridges dan router lainnya.
Router dapat mengetahui keseluruhan jaringan melihat sisi mana yang paling sibuk dan dia bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi tersebut bersih.
Untuk konfigurasi router, membutuhkan komputer sebagai terminal dengan koneksi serial dan membutuhkan port console pada router dan port COM pada komputer.
Jika sebuah perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan terkoneksi ke Internet, mereka   harus membeli router. Ini berarti sebuah   router dapat menterjemahkan informasi diantara LAN anda dan Internet. ini juga berarti mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati internet.

Kesimpulan :
  • Router bekerja untuk memilih jalur terbaik untuk pengiriman data dalam jaringan yang besar.
  • Router menghubungkan sebuah jaringan dengan internet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar