Minggu, 30 Oktober 2011

Media Transmisi

Media transmisi merupakan jalur untuk memindahkan informasi (data) dari satu perangkat ke perangkat yang lain.
Berdasarkan bentuk fisik, media transmisi terbagi menjadi 3 yaitu :
a. Copper media (media tembaga)
b. Optical Media (media optik)
c. Wireless Media (media tanpa kabel)

COPPER MEDIA
Copper media merupakan semua media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang biasanya menyebut dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel, bentuknya adalah sinyal-sinyal listrik (tegangan atau arus) digital.
Jenis-jenis kabel yang dipakai sebagai transmisi data pada jaringan :
1. Coaxial Cable
2. Twisted-Pair, jenis ini terbagi 2 yaitu UTP dan STP

OPTICAL MEDIA
Dari namanya, kita sudah dapat mengetahui bahwa media ini menggunakan
optic (cahaya) sebagai jalur pentransmisian data. Contoh media jenis ini adalah Fiber Optic Cable.

WIRELESS MEDIA
Media jenis ini adalah media yang tidak menggunakan kabel. Dengan kata lain, media jenis ini tidak memiliki bentuk fisik yang dapat dilihat oleh mata.
Media jenis ini menggunakan sinyal, gelombang elektromagnetik, ataupun media logic lainnya sebagai jalur pangiriman data.

Dari klasifikasi di atas, media transmisi dapat dikelompokkan menjadi lebih sederhana lagi yaitu jenis-jenis media transmisi berdasarkan sistem pengirimannya, dalam hal ini ada 2 jenis media transmisi, yaitu :
  1. Guided / Bounded Media
    Yaitu media yang melakukan pemanduan (guide) saat pengiriman data. Data akan dipandu oleh media sehingga data akan terarah pada tujuan. Data yang melewatinya tidak akan mengalir tanpa arah karena adanya media yang mengelilinginya (bound) dan mengkawalnya sampai di tujuan. Dengan kata lain, media ini adalah media yang memiliki bentuk fisik yang dapat terlihat. Media ini terbagi 2 yaitu media electrical dan media optical. Contoh dari media electrical adalah kabel coaxial dan twisted pair, sedangkan untuk media optical yaitu kabel fiber optic
  2. Un-guided / Un-bounded Media
    Yaitu media yang menjadi penghubung antara pengirim dengan penerima namun pada saat mengirim data, media akan membiarkan data bergerak bebas tanpa adanya panduan arah. Tetapi walaupun arah data tidak terpandu, data akan tetap sampai pada tujuan karena adanya pengalamatan atau addressing. Jadi, media ini adalah media transmisi yang tidak dapat dilihat oleh mata namun dapat dirasakan. Contoh dari media ini adalah transmisi sinyal dan gelombang electromagnetic.

Dalam pembahasan kali ini hanya akan membahas mengenai guided media. Dan pembahasan mengenai unguided media dapat anda lihat disini.

————————————————————————————————————

COAXIAL CABLE

Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi  tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal  yang cukup besar.
Susunan kabel ini (dari layer terdalam) antara lain :
  • Sebuah konduktor sebagai pusat kabel 
  • Lapisan plastik
  • Metal Shield (anyaman kabel)
  • Lapisan pelindung luar
Bagian-bagian dari Coaxial

Ada dua jenis kabel coaxial :
  1. Thin Coaxial (RG-58) yang biasa disebut thinnet atau biasa dikodekan 10Base2. Angka 2 menandakan bahwa jarak maksimum hubungan antara perangkat yang satu dengan yang lain menggunkan kabel ini adalah 200 meter. Tetapi kenyataanya jarak maksimum hanya berkisar 185 meter saja. 
  2. Thick Coaxial (RG-8) yang biasa disebut thicknet atau dikodekan dengan 10Base5 memiliki jarak maksimum 500 meter. Thicknet memiliki pembungkus ekstra tebal yang membantu menjaga kondisi permukaan kabel.
Connector pada Coaxial

Connector pada Coaxial

Kelebihan Coaxial :
a. Kapasitas kanal yang besar
b. Biaya perawatan rendah (karena dapat ditanam di tanah)
c. Adanya isolasi yang memperkecil interferensi dengan sistem lain.
d. Cukup murah
e. Jangkauan jauh

Kekurangan Coaxial :
a. Instalasi cukup sulit
b. Redaman cukup besar sehingga perlu repeater untuk komunikasi jarak jauh
c. Rawan gangguan fisik jika ditanam

TWISTED PAIR
Kabel ini adalah jenis kabel dengan konduktor berpasangan (twisted) dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik, dan juga menghindari crosstalk antar kabel yang berdekatan.
Berdasarkan susunannya, kabel jenis ini terbagi 2 yaitu :
a. UTP (Unshielded Twisted Pair)
b. STP (Shielded Twisted Pair)

UTP (Unshielded Twisted Pair)

UTP Cable

Kabel UTP terdiri atas 8 wire yang ditandai dengan 8 warna berbeda, dibuat menjadi 4 pasang wire yang dibungkus sebuah jaket pengaman. Masing-masing pasangan kabel tersebut saling melilit (twisted) antara satu wire dengan wire lainnya.
Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshielded). Kabel janis ini memiliki 5 kategori, yaitu :
- Category 1 = Voice Only (Telephone Wire)
- Category 2 = Data to 4 Mbps (LocalTalk)
- Category 3 = Data to 10 Mbps (Ethernet)
- Category 4 = Data to 20 Mbps (16 Mbps Token Ring)
- Category 5 = Data to 100 Mbps (Fast Ethernet)
Connector untuk kabel ini yaitu RJ-11 dan RJ-45.

Connector RJ-45

Kabel UTP memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan UTP :
a. Murah
b. Mudah diinstalasi
c. Ukurannya kecil
Kekurangan UTP :
a. Rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik
b. Jarak jangkauannya hanya 100m

STP (Shielded Twisted Pair)

STP Cable

Pada dasarnya kabel ini sama dengan UTP, hanya saja STP memiliki pembungkus yang lebih kuat karena adanya lapisan pelindung (shielded), sehingga kabel ini sangat cocok digunakan untuk konfigurasi kabel outdoor.
Seperti halnya kabel UTP, kabel STP juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan STP :
a. Tahan terhadap interferensi gelombang
b. Memiliki perlindungan dan antisipasi dari tekukan kabel
Kekurangan STP :
a. Mahal
b. Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi
c. Pada frekuensi tinggi dapat timbul “crosstalk” dan sinyal “noise”
d. Instalasi sulit (terutama masalah grounding)
e. Jarak jangkauannya hanya 100m

FIBER OPTIC

Fiber Optic

Media transmisi jenis ini memiliki serat sebesar rambut manusia ini terbuat dari serat kaca dan plastik serta memanfaatkan bias cahaya dalam mentransmisikan data. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena mempunyai spektrum yang sangat sempit. Dengan pengiriman yang menggunakan sinar, maka interferensi dapat di minimalisir. Fiber optik memiliki jarak yang lebih jauh daripada twisted pair dan coaxial.
Connector Standard Fiber Optic antara lain :
  1. T-SC 
  2. T-SC Duplex 
  3. LC 
  4. LC Duplex
Berikut adalah susunan Fiber Optic :

Bagian-bagian Fiber Optic
  1. Core : kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana pengiriman sinar dilakukan. 
  2. Cladding : materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam inti (core). Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali kedalam core lagi. 
  3. Buffer : berfungsi melindungi fiber dari kerusakan. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.
Fiber Optic Berdasarkan Mode yang dirambat :
  • Single Mode
    Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer) 
  • Multi Mode
    Mempunyai inti yang lebih besar (berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer)
Fiber Optic Berdasarkan Indeks Bias Core
  • Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen. 
  • Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan. 
Untuk melihat keterangan lebih lanjut mengenai fiber optic, klik disini.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar